Bayangkan: Anda sedang berkemah di bawah langit berbintang, siap untuk memutar film untuk teman-teman, ketika baterai Anda tiba-tiba memperingatkan daya yang sangat rendah. Atau bayangkan malam tanpa listrik di mana Anda mengandalkan daya cadangan untuk penerangan dan komunikasi, tidak yakin berapa lama baterai akan bertahan. Skenario ini menyoroti kekhawatiran universal—ketidakpastian waktu pakai baterai. Artikel ini mengungkap ketahanan baterai 100Ah, menawarkan metode perhitungan langsung untuk memperkirakan durasi penggunaan secara akurat di berbagai aplikasi.
Baterai 100Ah, dengan kapasitasnya yang seimbang, adalah pilihan populer untuk sistem off-grid, cadangan darurat, dan penyimpanan energi surya. Tapi berapa lama sebenarnya baterai 100Ah bertahan? Jawabannya sangat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti tegangan, daya beban, dan kehilangan efisiensi. Di bawah ini, kami membedah variabel-variabel ini dan memberikan perhitungan langkah demi langkah untuk membantu Anda memproyeksikan waktu pakai yang realistis.
Secara teori, waktu pakai sama dengan kapasitas baterai dibagi dengan total arus beban (Ah ÷ A). Misalnya, baterai 100Ah yang memberi daya pada beban 5A idealnya akan bertahan 20 jam. Namun, sistem kelistrikan dunia nyata sering mengalami fluktuasi arus, terutama dengan peralatan rumah tangga yang mungkin tidak memiliki peringkat arus yang jelas. Pendekatan yang lebih tepat melibatkan perhitungan waktu pakai berdasarkan daya beban (W).
Ubah kapasitas baterai dari ampere-jam (Ah) menjadi watt-jam (Wh) untuk perhitungan berbasis daya yang lebih mudah:
Contoh:
Menguras baterai sepenuhnya secara teratur memperpendek masa pakainya. Produsen merekomendasikan membatasi pengosongan hingga persentase dari total kapasitas:
Rumus yang disesuaikan untuk energi yang dapat digunakan:
Daftar semua perangkat yang akan diberi daya oleh baterai, catat setiap peringkat watt (W). Misalnya, TV 100W yang berjalan selama 5 jam mengkonsumsi 500Wh (100 × 5). Jumlahkan nilai-nilai ini untuk memperkirakan total permintaan energi. Selain itu, perhitungkan:
Inverter mengubah daya DC menjadi AC dengan efisiensi 85–95% (kehilangan energi 10–15%). Misalnya, inverter dengan efisiensi 90% hanya menghasilkan 1.080Wh dari baterai 1.200Wh.
Peralatan seperti lemari es atau pompa memerlukan daya awal yang lebih tinggi (watt lonjakan). Pastikan inverter Anda dapat menangani puncak ini.
Rumus akhir:
Contoh:
Catatan: Ini adalah perkiraan ideal. Waktu pakai sebenarnya mungkin lebih singkat karena ketidakefisienan atau lonjakan.
| Tegangan Baterai | Beban 200W | Beban 800W | Beban 1.000W | Beban 3.000W |
|---|---|---|---|---|
| 12V 100Ah | 4j 48m | 1j 12m | 57.6m | 19.2m |
| 24V 100Ah | 9j 36m | 2j 24m | 1j 55m | 38.4m |